Soebardjo bergabung dalam pergerakan nasional Indonesia sejak usia muda dan aktif dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia. Ia kemudian berperan dalam menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bersama dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Soebardjo juga terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan penjajah Belanda selama Perang Kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Soebardjo menjadi nagahijau388 untuk Republik Indonesia dan terlibat dalam berbagai perundingan internasional untuk mendukung pengakuan kedaulatan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan Uni Soviet, serta memainkan peran penting dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
Selain karir diplomatiknya, Achmad Soebardjo juga terlibat dalam dunia politik Indonesia dan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam beberapa periode pemerintahan. Kontribusinya dalam memperjuangkan kedaulatan dan kepentingan Indonesia di arena internasional telah membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia modern.
Meskipun sempat mengalami tantangan dan kontroversi dalam karir politiknya, Achmad Soebardjo tetap diingat sebagai seorang pejuang kemerdekaan, diplomat ulung, dan tokoh penting dalam perjalanan negara Indonesia menuju kedaulatan dan kejayaan. Warisannya dalam sejarah Indonesia terus dihargai dan diabadikan sebagai salah satu tokoh yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.